Lampung Timur Luncurkan 10 Desa Migran Emas, Bupati Ela Prioritaskan Perlindungan PMI Perempuan

oleh -17 Dilihat
banner 468x60

Kompasharian.com | Lampung Timur — Komitmen kuat untuk melindungi dan memberdayakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terus digaungkan Pemerintah Daerah Lampung Timur. Kamis (8/5/2025), Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, secara resmi mencanangkan program “10 Desa Migran Emas” di Balai Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribhawono.

Program inovatif ini menjadi langkah nyata untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para calon PMI, khususnya perempuan, yang selama ini mendominasi angka migrasi kerja di Lampung Timur. “Sejak masa kampanye, saya berjanji akan memperjuangkan nasib PMI, terutama perempuan. Sebagai sesama perempuan, ini adalah cita-cita besar yang ingin saya wujudkan,” tegas Bupati Ela di hadapan ratusan warga dan perangkat desa yang hadir.

banner 336x280

Ela menjelaskan, program ini mendapat dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan yang dalam waktu dekat akan turun langsung ke Lampung Timur untuk menindaklanjuti berbagai inisiatif perlindungan migran. Data menunjukkan, Lampung Timur merupakan salah satu daerah dengan tingkat pemberangkatan PMI tertinggi di Provinsi Lampung — fakta yang mendorong pemerintah daerah mengambil langkah strategis.

Tidak hanya fokus pada perlindungan, program ini juga menyoroti persoalan pemberangkatan non-prosedural yang masih marak terjadi. “Ini menjadi PR besar bagi Dinas Tenaga Kerja. Kita ingin meminimalkan risiko yang dihadapi calon PMI, mulai dari penipuan, perdagangan orang, hingga eksploitasi,” tegasnya.

Sebagai implementasi awal, sepuluh desa percontohan akan mendata jumlah calon pekerja migran secara akurat dan memberikan pelatihan literasi dasar, keterampilan kerja, serta pengetahuan hukum. “Kami juga siapkan pendamping hukum untuk PMI, agar mereka tidak rentan menghadapi masalah seperti gaji tidak dibayar atau kasus penipuan di luar negeri,” tambahnya.

Lebih jauh, Pemda Lampung Timur juga berkomitmen untuk memberdayakan purna PMI yang telah kembali ke tanah air. Melalui pelatihan ekonomi dan pengelolaan usaha, para mantan migran diharapkan mampu mengubah hasil jerih payahnya selama di luar negeri menjadi modal usaha yang produktif.

“Kami ingin para purna PMI memiliki masa depan cerah di kampung halaman, tidak hanya bergantung pada migrasi ulang. Dengan dukungan keluarga, desa, dan pemerintah, kami yakin program ini akan membawa manfaat besar,” tutup Bupati Ela dengan optimis.

Program 10 Desa Migran Emas ini diharapkan menjadi role model bagi daerah lain dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan PMI yang lebih baik dan berkelanjutan.

(Bastian)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.